Menikah adalah impian semua orang. Sebagai wanita saya pun tidak luput akan impian masa kecil tentang konsep menikah, walaupun saat itu saya sendiri tidak mengerti makna menikah yang sebenarnya :)
Berbagai pernikahan sudah saya datangi. Banyak konsep yang menarik dan juga bisa sedikit membuat iri. Dulu saya sempat ingin punya konsep pernikahan yang mewah dan spektakuler layaknya pesohor di negeri ini. Namun dengan semakin dewasanya umur dan pola pikir, saya lebih menginginkan konsep pernikahan yang sederhana, simpel, namun berkesan.
Mengapa begitu? Jujur saja biaya yang dikeluarkan untuk menikah itu tidaklah sedikit. Memang menikah itu sebenarnya syaratnya bukan berpesta, namun adat istiadat kita kebanyakan adalah membuat pesta sebagai rasa syukur dan berbagi kebahagiaan dengan orang sekitar.
Makna sederhana di sini adalah meminimalisir biaya supaya sesuai dengan kemampuan. Tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan akibat terlalu pelit (hihihi).
Biarpun sederhana, tapi tentunya kita tidak mau membuat pesta yang asal-asalan bukan? Karena biar bagaimanapun menikah (inginnya) itu sekali seumur hidup. Dan akan selalu diingat selamanya.
Berikut adalah konsep pernikahan yang saya idamkan.
Walaupun kesannya tidak mungkin, tapi namanya bermimpi boleh dong ya :). Mr. & Mrs. Zuckerberg ini mengadakan pesta pernikahannya di belakang rumah mereka. Bahkan katanya para tamu undangan sebenarnya tidak tahu kalau sebenarnya mereka diundang untuk datang ke acara pernikahan!
Saya bukan maksudnya pengen ngasih surprise seperti itu sih, tapi saya mau ambil konsep pernikahan sederhana mereka yang diadakan di rumah. Konon katanya (katanya lho ya, soalnya saya belum pernah menikah hehehe), biaya yang dikeluarkan saat menikah di rumah itu bisa jauh lebih hemat dari pada di gedung. Walaupun ada minusnya juga sih, yaitu waktu undangan yang lebih fleksibel bisa membuat pengantin kecapekan menerima tamu.
Tapi seandainya di sini bisa menerapkan pernikahan simpel seperti di Amerika (tanpa banyak undangan), saya kepengen banget bisa begini. Karena sifatnya lebih sederhana dan kekeluargaan. Orang-orang yang saya undang pun adalah orang-orang yang dekat. Apalagi kalau saya punya taman belakang rumah yang cukup menampung para undangan. Wah pengen banget tuh diadain acara-acara seru kayak karaoke bareng, main games bareng, atau bikin sesi pemotretan sendiri.
Masih ke tema sederhana, saya pengennya juga pakaian yang simpel tapi tetap cantik, seperti dressOlivia Palermo ini. Walaupun saya tahu pasti pilihan pakaian seperti ini bakalan ditolak mentah-mentah sama orang tua (karena kesannya seperti main-main), tapi mungkin saya akan gunakan pakaian ini saat acara mulai santai dan kekeluargaan.
Saat prosesi akad nikah, tentunya saya ingin juga bisa menggunakan pakaian adat dari daerah sendiri. Tapi yang lebih modern ya, supaya saya tetap bisa menikmati acara tanpa ada rasa kesal karena tidak nyaman dengan pakaian sendiri.
Wedding Invitation: Beautiful Painting with Envelope
Inspiration: mywedding.com
Selama ini saya suka rada sayang kalo dapat undangan yang besar dan terlampau mewah (untuk ukuran saya). Habisnya sayang kalo ujung-ujungnya dibuang ke tong sampah. Dan melihat tebalnya (dan beratnya) kertas undangan, saya prediksi harganya pun cukup mahal. Yaaa semua balik lagi ke budget masing-masing sih. Hehehehe...
Tapi kalau saya inginnya (dan juga dibolehkan orang tua) menggunakan kertas undangan yang tidak terlalu tebal. Namun undangan dihiasi dengan lukisan yang indah seperti gambar di atas. Jadi seandainya dibuang pun, gak nyesek-nyesek amet hehehe. Atau kalau mau, digunting aja gambarnya, trus di tempel sebagai pajangan. Bisa di recycle kan?
Oh iya, saya juga lebih senang nanti pakai konsep undangan dengan e-invitation untuk teman-teman yang saya tidak sempat datangi satu per satu untuk kasih undangan secara langsung. Supaya lebih hemat dan tidak membuang banyak kertas.
Wedding Photo Booth: Scenery Background
Inspiration: buzzfeed.com
Di pernikahan jaman modern sekarang sudah memberikan alternatif souvenir pernikahan berupa foto sang tamu. Maklum, orang Indonesia doyan difoto :P. Awalnya saya ingat, konsep wedding photo booth pertama yang saya datangi itu beneran ada booth-nya. Jadi ada photo box yang bisa diisi 2-4 orang. Lalu nanti fotonya keluar dari mesinnya.
Namun, sekarang konsep foto seperti itu semakin berkembang. Salah satunya adalah menyediakan backdrop sehingga jumlah orang yang berfoto bisa semakin banyak. Konsep foto seperti ini pulalah yang semakin mendukung budget pernikahan impian saya. Karena alat yang disediakan hanya bakcdrop, properti tambahan, kamera plus tripod-nya, dan juga kertas foto+printer. Bahkan backdrop bisa diganti menjadi pemandangan alam yang cantik, jadi lebih natural.
---
Itulah beberapa konsep impian saya. Kebanyakan inspirasi dari luar negeri? Ehm, mungkin kebetulan saja, karena memang pernikahan di luar negeri lebih simpel, dan jadinya sesuai dengan keinginan saya. Tapi saya juga suka kok konsep pernikahan yang dilakukan oleh beberapa publik figur di Indonesia, seperti Andien (yang nature friendly banget), Fitri Tropica (yang Sunda pisan), dan juga Fashion & Beauty Editor Majalah GoGirl, Githa Moran (dengan konsep Star Wars-nya yang keren!!!).
Di akhir kata, semoga nantinya pernikahan saya yang sebenarnya tidak hanya indah saat pesta saja, tapi juga indah selama-lamanya. Dan semoga juga, saya dapat surprise seperti wedding speech yang mengharukan ini :D (Pssst! Saya ikutan nangis kayak si pengantin wanita pas nonton pertama kali hihihi)